Jenis Flow Meter dan Prinsip Kerja Flow Sensor
Jenis Flow Meter dan Prinsip Kerja Flow Sensor

Wmag21 Battery Power Electromagnetic Flow Meter DN500

3 minutes, 26 seconds Read

Flowma Wmag21 Battery Power Electromagnetic Flow Meter merupakan salah satu varian dari Wmag21 series yang menggunakan battery lithium 3.6V yang mampu  bertahan hingga 4 tahun pemakaian. Flow meter ini bagian dari flow measurement yang menggunakan prinsip hukum faraday (electromagnetic) yang membuat flow meter tersebut tidak memiliki part atau bagian yang menghalangi aliran sehingga pressure drop dapat diabaikan.

Seperti halnya yang telah kita ketahui bahwa flow measurement terdapat berbagai jenis yaitu, Ultrasonic Flow Meter, Vortex Flow Meter, Mass Flow Meter, Turbine Flow Meter, dan lain sebagainya, kali ini yang akan kita bahas adalah Wmag21 Battery Power Electromagnetic Flow Meter

Pengertian Electromagnetic Flow Meter

Electromagnetic flow meter atau Magnetic Flow Meter serta sering disebut magmeter  merupakan jenis flow meter yang tidak mempunyai bagian yang bergerak (moving part). Magnetic flow meter ini sangat ideal jika digunakan untuk pengukuran aliran fluida yang tidak homogen, cairan yang kotor, cairan yang mengandung lumpur atau untuk cairan limbah ataupun air intake, air bahan baku, air dari waduk atau sungai yang banyak mengandung kotoran atau sampah (plastik, rumput atayupun lainnya), sehinga cukup cocok digunakan untuk flow meter limbah.

Magmeter atau electromagnetic flow meter ini hanya bisa digunakan pada aplikasi air (water) yang mempunyai konduktifitas tertentu, sesuai dengan aturan yang disyaratkan masing manufacture flowmeter electromagnetic.

Secara umum magnetic flowmeter tidak berfungsi pada fluida hidrokarbon dan air suling (distilled water / demin water). Namun, ideal untuk mengukur aliran cairan seperti slurry dan material korosif.seperti pada proses chemical ataupun minuman maupun cairan air yang kental seperti kecap, sauce, syrup dan lainnya. Flow Meter Electromagnetic ini sangat cocok digunakan pada sistem aliran yang mensyaratkan pressure drop yang sangat rendah.

Prinsip kerja Electromagnetic flow meter jenis ini didasarkan pada hukum induksi elektromagnetik (Faraday’s Law), yaitu bila suatu fluida konduktif elektrik melewati pipa sensor elecromagnetic, maka fluida akan bekerja sebagai  konduktor yang bergerak memotong  medan magnet yang dibangkitkan oleh kumparan magnetic dari sensor / transducer, sehingga timbul tegangan listrik induksi.

Akurasi Flowma WMAG21

Flowma WMAG21 magnetic flow meter mempunyai akurasi cukup baik yaitu 0.5% dengan size pipa dari DN10 hingga DN 1800. Namun demikian untuk ukuran besar atau kapasitas aliran yang besar sebaiknya menggunakan yang tipe insertion. Untuk koneksinya bisa menggunakan PN, ANSI dan JIS begitu juga class bisa hingga class ANSI900.

Saat membutuhkan spesifikasi yang custom pada jenis material yang disesuaiakan dengan aplikasi flowmag wmag21 juga memiliki range yang memadai. Untuk jenis material yang disedikan oleh flow meter electromagnetic wmag21 ada beberapa pilihan material.

Untuk material flange dan coil electrode cover tesedia carbon steeal, stainless steel  304 hingga sus316. Jenis flow meter magnetic type WMAG21 memiliki unit pengukuran yang  bisa distetting ke liters, meters cubic, gallons maupun lainya. Yang cukup menarik flow meter ini mempunyai converter yang dilengkapi dengan diplay yang cukup lebar dengan 4 baris. Sehingga kita bisa langsung melihat tampilan bacaan berupa flow rate, velocity dan totalizer serta status flow meternya.

Series Wmag21 memiliki spesifikasi yang luas dengan beberapa opsi. Mulai dari opsi size pipa, material, standard pressure rating, nominal pressure rating, enclosure, output, input power dan communication. Opsi-opsi tersebut menyusaikan pada aplikasi dimana flow meter akan dipasang, seperti untuk input power.

Input power memiliki opsi yaitu 220 VAC, 24VDC dan battery powered. 220 VAC adalah standard yang paling banyak digunakan karena mengikuti standard PLN 220VAC/50Hz 1-phase. Salah satu alasan customer memilih 24VDC yaitu alasan keamanan, dimana jika terjadi fluktuasi tegangan listrik PLN yang besar, biasanya yang lebih mungkin rusak adalah unit power supply. Sedangkan untuk battery power memiliki banyak pertimbangan diantaranya lebih praktis, dan pemasangan alat jauh dari sumber power dll.

 

 

Baca Juga : 

 

Source: Indonesia Industrial Parts – Measurement, Equipment, Electrical & Control (inaparts.com)

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *