Open Channel Flow Meter yang kali ini yang kita bahas merupakan salah satu dari berbagai jenis flow meter yang dimana kegunaannya untuk mengukur kapasitas alira sedang maupun besar pada channel atau parit.
Pengertian Open Channel Flow Meter
Open Channel Flow Meter adalah flow meter yang diaplikasikan untuk mengukur kapasitas aliran sedang maupun besar pada channel atau parit. Pada prakteknya banyak juga dipakai untuk sungai maupun gorong gorong dengan ukuran super besar.
Definisi Flow Meter Open Channel
Penggunaan Open Channel Flow Meter pada suatu aliran dengan sistem terbuka dan biasanya aliran dikarenakan adanya gaya gravitasi. Cara kerja jenis flowmeter open channel yaitu menghitung kecepatan aliran dan ketinggian permukaan yang dikalkulasikan terhadap luas penampang channel.
Untuk pengukuran kecepatan aliran digunakan flow sensor maupun menghitung kapasitas aliran berdasarkan delta pressure karena perbedaan ketinggian permukaan air.
Jadi prinsip dasar dari jenis flow meter ini adalah kombinasi 2 jenis sensor ketinggian dan kecepatan. Untuk melakukan pengukuran ketinggian permukaan air bisa menggunakan sensor level. Sedangkan untuk pengukuran flow velocity bisa mengunakan magnetic flow sensor atau ultrasonic flow sensor.
Dengan perhitungan velocity hasil flow sensor yang dipasang terhadap luas penampang channel akan dapat kapasitas aliran. Kapasitas aliran open channel flow meter disebut dengan flow rate atau debit aliran dengan satuan volume per waktu.
Baca Juga : Flow Meter Untuk Mengukur Debit pada Open Channel
Pada umumnya flow meter ini diklasifikasikan pada jenis flow meter ultrasonic. Cara kerja dari flow meter ini sebagaimana cara flow meter ultrasonic namun dikombinasikan dengan sensor level. Dimana sensor level ini bisa menggunakan jenis ultrasonic level atau radar level.
Prinsip Kerja Open Channel Flow Meter
Open channel flowmeter bekerja di beberapa titik di jalur pengukuran aliran. Cairan mungkin sepenuhnya terbuka ke atmosfer, atau mungkin terkandung dalam pipa tertutup yang tidak penuh dengan cairan dan hanya terbuka ke atmosfer di titik pemasangan flowmeter itu sendiri. Open channel flow meter menggunakan dua jenis sensor ketinggian dan velocity atau perbedaan ketinggian.
Pada dasarnya flow meter ini menghitung kecepatan aliran dengan mempertimbangkan ketinggian permukaan. Untuk pengukuran kecepatan aliran bisa menggunakan transit time flow meter atau magnetic flow meter. Sedangkan untuk ketinggian permukaan aliran menggunakan ultrasonic level sensor. Penggabungan velocity dengan luas penampang bisa menghasilkan kapasitas aliran / flow rate aliran dalam kanal.
Klasifikasi dan Contoh Open Channel Flow Meter
Saluran terbuka sebenarnya sudah sering kita temukan didalam kehidupan sehari-hari sehingga kita pasti sudah tidak asing lagi. Berikut merupakan klasifikasi dari saluran terbuka berdasarkan pembentukannya :
Saluran Alam (natural channel) adalah saluran yang terbuat secara alami oleh alam.
Contohnya : Sungai-sungai kecil di daerah hulu (pegunungan) hingga sungai besar di muara.
Saluran buatan (artificial channel) adalah saluran yang sengaja dibuat oleh manusia.
Contohnya : Saluran drainase tepi jalan, saluran irigasi untuk mengairi persawahan, saluran pembuangan, saluran untuk membawa air ke pembangkit listrik tenaga air, saluran untuk supply air minum, saluran banjir.
Selain klasifikasi di atas, saluran terbuka juga dibedakan berdasarkan konsistensi bentuk penampang dan kamiringan dasar.
- Saluran Prismatic (prismatic channel) adalah saluran yang berbentuk penampang melintang dan kemiringan dasarnya tetap. Contohnya : Saluran drainase, saluran irigasi
- Saluran non Prismatic (non prismatic channel) adalah saluran yang berbentuk penampang melintang dan kemiringan dasarnya berubah-ubah. Contohnya : Sungai
Kelebihan
- Sederhana untuk menentukan aliran dengan persamaan yang tepat
- Umur operasional yang panjang
- Perawatan sensor “keluar dari air” yang mudah
- Teknologi yang telah dicoba dan diuji
- Cocok untuk area berbahaya
- Cocok untuk air limbah, air yang sarat puing-puing dan juga media korosif
- Tidak ada bagian yang bergerak atau halus dalam aliran itu sendiri
- Membersihkan sendiri (flume)
Kekurangan
- Perangkat harus dipasang di aliran aliran di lokasi di mana tidak ada gangguan aliran tunak oleh penyumbatan hulu atau hilir
- Memerlukan profil aliran yang konsisten
- Biaya pemasangan dan pemeliharaan perangkat utama yang berkelanjutan
- Batasan khusus pada ukuran dan tingkatan pipa/saluran
- Bentuk asli perangkat utama dapat mengalami keausan/erosi/kerusakan yang menyebabkan potensi ketidakakuratan pengukuran dari waktu ke waktu
- Sedimentasi, kotoran, dan kotoran lainnya terkadang dapat menumpuk di bagian bawah perangkat ini, yang memengaruhi akurasi pengukuran level
Aplikasi Open Channel Flow Meter
- Program pemantauan saluran pembuangan permanen dan portabel
- Instalasi pengolahan air limbah
- Pengukuran proses industri
- Saluran irigasi
- Pengukuran aliran limbah
- Pemantauan tumpahan
- Aliran Selokan Gabungan (CSO)
- Luapan Selokan Sanitasi (SSO)
- Pemantauan Durasi Acara (EDM)
Demikian Artikel tentang “Open Channel Flow Meter : Pengertian, Prinsip Kerja, dan Aplikasi” semoga dapat membantu semua pertanyaan dibenak anda (pembaca), dan semoga dapat menambah wawasan dari yang belum di ketahui, semoga bermanfaat.
Baca Juga :
- Jenis Level Meter : Definisi, Fungsi, dan Cara Kerja
- Mengukur Debit Air Pada Kapasitas Aliran Besar
- Harga Flowmeter Magnetic
- Jenis Instalasi Flow Meter
- Harga Flow Meter Air Limbah
- Flow meter air limbah rumah sakit jenis ultrasonic
- Flow Meter Air Baku PDAM
- Flow Meter Open Channel Untuk PLTU
- Instalasi Flow meter ultrasonic clamp on untuk air dingin mesin chiller
Source: Indonesia Industrial Parts – Measurement, Equipment, Electrical & Control (inaparts.com)