Water meter Cara Kerja Meteran Air Serta Flow Meter Air
Water meter Cara Kerja Meteran Air Serta Flow Meter Air

Water Flow Meter dan Cara Kerja Meteran Air

2 minutes, 56 seconds Read

Water Meter atau Water Flow Meter atau meteran air mempunyai beberapa type yang digunakan sesuai dengan jenis cairan dan fungsi flow meter air sendiri. Yang dimaksud dengan water flow meter atau meteran air adalah jenis liquid yang mana basenya adalah water.

Di Industri manufacture, oil and gas, pertambangan, perhotelan, rumah sakit dan lainnya water flow meter atau flow meter air atau meteran air,  dapat dikelompokan pada jenis cairan dan prosesnya :

  • Flow meter air limbah.
  • Meteran air PDAM.
  • Chemical flow meter.
  • Flowmeter air bersih
  • Flow meter air murni ( demin water ).
  • Flowmeter raw water.
  • Flow meter Air lumpur / sullury.
  • Flow meter untuk food and bevarage.
  • Flowmeter air panas.
  • dan lain-lain.

Jenis Water Flow Meter

Ada beberapa jenis water flow meter yang aplikasinya cocok untuk jenis cairan diatas, mengacu pada cara kerja flow meter dan aplikasi yang diinginkan. Berikut ini bebrapa jenis water flow meter yang banyak digunakan di dunia industri.

Untuk jenis cairan yang basenya water yang kotor seperti air limbah atau air lumpur, jenis water flow meter yang cocok adalah yang menggunakan flow sensor dan tidak mempunyai komponen yang bergerak. Atau bisa juga digunakan water flow sensor yang  tidak mempunyai contact langsung dengan liquid.

Karena cara kerja flow sensor serta teknologinya, kedua jenis flow meter ini  menyebabkan life time lebih awet. Begitu juga mengenai akurasi akan lebih terjamin, karena tidak terpengaruh adanya kotoran-kotoran dalam fluid.

Cara Kerja Water flowmeter dan instalasi

Namun demikian, karena sifat dan karakteristik kerja flow meter ini menuntut adanya kesempurnaan aliran. Seperti tidak boleh adanya rongga-rongga udara, karena akan dibaca sebagai aliran palsu ,yang menyebabkan sensor tidak mampu membaca dengan baik. Namun untuk jenis dopler ultrasonic yang harganya sangat mahal.

Water meter jenis electromagnetic flow meter cukup banyak disukai, karena akurasinya cukup memadai dan harganya juga tidak mahal. Sedangkan kelemahan jenis magnetic ini pada aliran yang menimbulkan turbulensi karena adanya bubble atau back pressure.

Namun demikian untuk mengatasi aliran yang tidak laminer saat pemasangan flow meter electromagnetic bisa dimodifikasi pipingnya. Yaitu dengan memodifikasi instalasi sehingga di lokasi flow meter pipa harus penuh cairan atau menambahkan air drain (pembuangan udara) yang bisa dipasang  sebelum electromagnetic flow meter.

Sedangkan untuk fluida dengan base water namun mempunyai PH atau tingkap keasaman atau kebasan terlalu ekstrim, selain digunakan ultrasonic (non contact) bisa juga digunakan electromagnetic dengan bahan non metal (Plastic atau PVC) atau jika fluid tersebut bersih bisa juga digunakan jenis flow meter turbine dengan bahan dari PVC atau mungkin bisa digunakan matrial stainless steel 316L.

Dengan karakteristic elecromagnetic flow meter yang tidak mempunyai bagian/part yang bergerak dalam tabung flow meter, type electromagnetic flow meter ini cocok sekali jika dipakai untuk fluida / cairan yang tidak bersih / kotor, baik itu karena adanya kotoran berupa serat, getah, pasir ataupun rumput dan kotoran lainnya sepanjang cairan tersebut mengandung conductivity yang di persyaratkan.

Pada dasarnya hampir semua jenis flow meter dapat digunakan untuk aplikasi flow meter yang menggunakan dasar air. Namun demikian pemilihan jenis flow meter tetap di pertimbangkan agar kita bisa mendapatkan jenis flow meter yang sesuai dengan aplikasi yang kita perlukan dengan pertimbangan kecocokan akurasi dan biaya yang di keluarkan baik biaya maintenance maupun harga flow meter nya itu sendiri

 

 

Baca Juga :

 

 

Source: Indonesia Industrial Parts – Measurement, Equipment, Electrical & Control (inaparts.com)

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *