Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Proses Installasi Panel Surya

2 minutes, 56 seconds Read

Perhatikan 5 hal berikut untuk memaksimalkan fungsi panel surya pada saat operasional sistem energi surya.

Suhu temperatur solar panel

Tingkat suhu juga mempengaruhi kinerja solar panel. Idealnya solar panel berkeja pada temperatur standar 25°C. Seiring dengan meningkatnya suhu, maka efisiensi kinerja solar panel juga menurun. Untuk rata-rata suhu di Indonesia sebesar 25° – 35°C, panel surya mengalami degradasi efisiensi produksi hingga 10%.


Untuk mengatasi hal ini, cara pemasangan solar panel harus diperhatikan. Berikan ruang yang cukup di bawah solar panel, sehingga aliran udara dapat menurunkan suhu solar panel pada saat suhu udara dalam puncak tertinggi.

Bayangan (Shading)

Perhatikan posisi peletakan solar panel. Lokasi terbaik adalah lokasi yang tidak memiliki objek penghalang yang dapat menghasilkan bayangan pada solar panel terpasang. Terutama untuk penggunaan panel tipe polycristalline, bayangan dapat mempengaruhi produksi daya keseluruhan yang dihasilkan solar panel.


Untuk kinerja solar panel terbaik, pastikan sudut terjauh dari objek di sekitar lokasi pemasangan solar panel, tidak jatuh pada solar panel. Pastikan jika ada tanaman, baik yang masih kecil ataupun sudah tinggi, pergerakan bayangannya tidak menutupi solar panel. Pangkas dan rapikan tanaman tersebut, jika sampai bayangannya menutupi solar panel.

Bahan pembuat solar panel

Solar panel terdiri dari sel surya yang dirangkai dalam bentuk seri dan pararel. Setiap panel surya memiliki rangkaian sel berbeda-beda, dari 36 hingga 72 dan lebih. Bahan pembuat sel surya pun bermacam-macam, seperti:


Crystalline Si Cells; sebagai generasi pertama, sel surya ini menggunakan material crystalline silicon (C-Si) sebagai bahan dasar dan merupakan jenis panel yang paling banyak digunakan. Variasi Crystalline yang sering dijumpai adalah Monocrystalline, Polycrystalline/Multicrystalline,  Ribbon silicon, dan Mono-like-multi silicon (MLM).

Thin Film; Sel surya ini merupakan generasi kedua dan menggunakan material yang berbeda dengan crystalline. Thin film dapat membuat panel lebih ringan dan lebih baik dalam menangkap cahaya, namun efisiensi konversi energinya masih lebih kecil dibanding crystalline. Walaupun seiring dengan perkembangan teknologi, sel jenis ini telah mampu mencapai efisiensi hingga 28,8%. Beberapa jenis sel Thin Film yang diproduksi di dunia adalah Cadmium telluride (CdTe), Copper indium gallium selenide (CIGS), Amorphous silicon (a-Si), Tandem-cell using a-Si/μc-Si, Tandem-cell using a-Si/pc-Si, Polycrystalline silicon on glass, dan  Gallium arsenide (GaAs).

Multijunction cells; sel surya ini menggunakan thin film sebagai material utama, yang dibentuk dalam beberapa (multiple) layer dan digabungkan menjadi satu. Sel jenis ini lebih banyak digunakan untuk aplikasi khusus, seperti satelit atau alat eksplorasi ruang angkasa.

Memaksimalkan Fungsi Panel Surya Saat Penggunaan

Hambatan Listrik Beban

Tegangan listrik yang dihasilkan oleh panel surya, tidak selamanya stabil. Hal ini dikarenakan produksi tegangan bergantung pada tingkat penyinaran radiasi matahari. Ketika dalam waktu ideal, 10.00 – 14.00 WIB, dan suhu serta pergerakan awan mendukung, maka kinerja solar panel dapat maksimal. Namun pada saat pagi hari atau matahari tertutup awan, tegangan solar panel akan menurun.

Oleh karena itu, turun naiknnya tegangan ini harus menjadi perhatian. Idealnya setiap peralatan yang digunakan, seperti inverter, memiliki jarak batas kerja yang cukup tinggi. Misalnya inverter dapat bekerja pada jarak batas (range) 150 – 800 VDC.

Baca Juga :Prinsip Kerja Electromagnetic Flow MeterProsedur Instalasi Water Flow ElectromagneticKelebihan dan Cara Instalasi Flow Meter MagneticKomponen Flow Meter MagneticFlow Meter Air Limbah Pabrik CPOCara Mengoprasikan Portable Flow Meter

Intensitas penyinaran matahari

Semakin besar intensitas penyinaran matahari, maka semakin tinggi kinerja solar panel. Secara umum, untuk memaksimalkan penyerapan penyinaran matahari di Indonesia, panel harus diletakkan dengan kaidah berikut:


Jika lokasi pemasangan panel surya berada di bawah garis khatulistiwa, maka panel diarahkan condong 15° ke arah utara. Lokasi ini termasuk, Jawa, Madura, NTT, NTB, Sebagian Sumatera – Kalimantan – Sulawesi dan Papua.

Jika lokasi pemasangan panel surya berada di atas garis khatulistiwa, maka panel diarahkan condong 15° ke arah utara. Lokasi ini termasuk, Sebagian Sumatera – Kalimantan – Sulawesi dan Maluku.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *